Astronot Suriah, Yang Dulunya Pahlawan Nasional Sekarang Hanya Menjadi Seorang Pengungsi |
Astronot Suriah, Yang Dulunya Pahlawan Nasional Sekarang Hanya Menjadi Seorang Pengungsi
Dia dinamakan juga sebagai Neil Armstrong-nya dunia Arab. Tapi, itu seluruh tinggal julukan. Nun jauh dari Suriah, di tengah-tengah kawasan kotor Istanbul, suatu tempat yg dinamakan kantor berdiri.Sang empu kantor itu yakni Muhammed Faris, seseorang astronot profesional muslim perdana dari Suriah. Di negara itu saat ini tengah berkecamuk perang bersaudara.
Nasibnya saat ini sama dgn penduduk Suriah yang lain di lokasi pengungsian. Julukan & gelar juga sebagai pahlawan nasional waktu ini sudah menjadi histori hidupnya. Dulu Faris yaitu seseorang pilot, antariksawan, penasehat militer di Rezim Bashir Al-Assad. Tetapi, saat ini dirinya dicap juga sebagai pemrotes, pemberontak, & pengkhianat.
Yang Merupakan pahlawan nasional, sekolah, bandara & jalan-jalan dinamai serasi namanya. Belum lagi medali-medalinya yg bergelantungan di dinding kantornya menandakan beliau yakni seseorang astronot yg mumpuni.
Di Turki, ribuan km dari area dirinya lahir, Aleppo, beliau berkampanye buat perubahan negerinya, melalui kata-kata bukan dgn senjata.
Berikut kisahnya, seperti dilansir
Kepada 1985, dirinya dengan 4 pemuda Suriah yang lain berkompetisi buat bergabung bersama acara pelatihan Interkosmos buat sekutu mereka, Uni Soviet di kota Star, luar Moskow.
Pada Awal Mulanya, ada orang Arab yg sempat ke angkasa luar, merupakan Sultan Badan Intelijen Negara Salman Al Saud, anggota keluarga kerajaan Saudi. Tetapi dia tidak sempat bekerja sbg profesional.
Kendati Perang Dingin sudah usai, pertalian AS dgn Iran & sekutunya Suriah memburuk. Sementara itu, pertalian Suriah dgn Uni Soviet makin hangat. Rusia beri dukungan rezim Hafes Assad, ayah Bashar dari semenjak naik takhta sesudah sukses lakukan kudeta kepada 1970. Timbal baliknya, Soviet diperbolehkan buka pangakalan laut di Tartus, yg saat ini masihlah berlanjut sampai saat ini.
Beliau ialah salah satu dari 60 kandidat di Yuri Gagarin Comonaut Training Centre sampai babak penyisihan 4 orang. Dua orang yang lain dari sekte Alawi alias Syiah, satu yang lain dari Duruzi, & Faris, satu orang Sunni.
Yang Merupakan mayoritas di Suriah, dia mempunyai hak utk memperoleh peluang itu. Tapi Assad mengirim delegasi utk meminta Rusia pilih 4 kandidat itu. Senior kandidat, seseorang kolonel bernama Alawi mempunyai masalah kesehatan, menjadi beliau ditendang dari pencalonan & laki laki Duruzi tidak sukses. Satu-satunya tinggal Faris.
"Akan gampang bagiku buat dipilih yang merupakan mula-mula menteri dibanding astronot mewakili Suriah," kata Faris. Cowok kelahiran Aleppo itu hasilnya bertolak ke pelatihan & tidak lama selanjutnya pergi ke stasiun angkasa luar, Mir, kepada Juli 1987.
"Selama 7 hri, 23 jam, 5 menit, hidupku beralih," tutur Faris. Dengan kosmonot Rusia yang lain dia mengambil beraneka eksprimen sains ke angkasa luar & memotret Suriah dari atas.
"Saat kau menyaksikan semua dunia dari jendelamu, tiada lagi mereka & kita, tiada politik," kenangnya.
Semenjak dikala itulah, dirinya cepat berjanji bakal ke luar dari militer & pilih utk membina penduduk Suriah dalam sains & astronomi, "Ini cuma menyambung peluang emas yg telah aku temukan."
"Hafez Assad berharap rakyatnya biar masihlah bodoh," tutur Faris.
"Itulah kenapa diktaktor konsisten berkuasa. Beliau menakut-nakuti rakyatnya jikalau institut sains & angkasa luar merupakan sesuatu yg berbahaya," menurutnya.
Sesudah di tolak, beliau dikasih pekerjaan di sekolah angkatan hawa, mengajar beberapa ratus laki laki belia utk menerbangkan pesawat terbang.
Dari Satu Diktator ke Diktator Yang Lain
Sesudah Hafez wafat, anak lelakinya, Bashar, membawa alih kekuasaan th 2000. Faris merupakan salah seorang yg perdana kalinya berjumpa dengannya.
"Seperti ayahnya, Bashar merupakan musuh rakyat," kata Faris.
Sebab tugasnya yang merupakan pengajar di akademi angkatan hawa, beliau ditunjuk yang merupakan penasehat militer, menginginkan dirinya sanggup jadi pemimpin seluruhnya akademi militer. Tapi, demonstran Arab Spring menghilangkan mimpinya.
"Saat protes dimulai, seluruh santai & damai," tutur Faris. Dia & istrinya ikut berunjuk rasa di Damaskus meminta reformasi yg damai.
Tetapi mereka kerap kali mendapat ancaman dari suporter Bashar.
"Mereka yakni orang-orangku," kata Faris. Beliau & istrinya meminta serta-merta terhadap Bashar buat jalankan perubahan. Tetapi, sekali lagi di tolak.
Diwaktu kekerasan dimulai, Faris bisa menonton mantan murid-muridnya tercuci otaknya & sejak mulai menyerang beberapa orang.
"Mereka dicuci otaknya bila tak menyerang, mereka dapat dibunuh pemberontak," papar Faris.
Sekarang sekian banyak seken murid terbaiknya jadi pemimpin militer yg menguasai bandara & situs-situs mutlak pemerintahan.
Semenjak ketika itu, Faris mengawali perjalanannya utk kabur meninggalkan negaranya.
"Empat kali saya menciptakan gagasan. Tetapi tidak satu juga kulihat mampu sukses. Menjadi, kami pula coba bermacam macam jurusan," kata Faris.
Dgn 3 anak & istrinya yg beliau pikirkan, beliau mesti ke luar dari perang yg berkecamuk. & hasilnya dirinya sukses ke luar dgn mobil tidak dengan kesusahan menuju perbatasan Turki kepada Agustus 2012. Semenjak waktu itu dirinya merupakan pengkhianat paling besar di rezim Assad.
Di kantor Istanbul, laki-laki berumur 64 th itu masihlah mempunyai medali-medali yg dirinya temukan dari Uni Soviet seperti Order of Lenin and Hero of the Soviet Union. Itu merupakan penghormatan paling tinggi dari Negara Tirai Besi.
Mantan kolega-kolegalnya & rekan-rekan Rusianya menawari pertolongan kepadanya, tetapi seluruh dia tolak mentah-mentah. Apalagi penawaran suaka dari Negara Beruang Merah tersebut.
Semenjak dia di Turki, Rusia tidak sedikit menawari peluang buat bicara di beragam konferensi. Tapi beliau menolak, hingga keinginannya terwujud.
"Mereka mesti hentikan kekerasan. Masalahnya, saya mengerti kiat pikir mereka, menjadi sayang sekali, saya tidak kemungkinan temannya."
Faris tidak sedikit mendapat penawaran suaka & pindah masyarakat negeri dari Instansi nirlaba Eropa, tetapi itu seluruh dirinya tolak dikarenakan dirinya mencium gelagat ia cuma dipergunakan buat fasilitas politik.
"Mimpiku yaitu duduk di pekarangan kebunku di negaraku. Menonton anak-anak main-main tidak dengan takut bom," papar Faris.
"Kita dapat melihatnya sebuah hri kelak, bakal terwujud, saya tahu itu Saya inginkan musim depan lebih baik tapi revolusi sudah menghancurkannya. Ini sungguh susah." Dgn berlinang air mata, dirinya berkisah berkenaan hari-hari mula-mula revolusi. Faris yakin, adanya ISIS yaitu bidang dari kesalahan Arab Saudi & Pakistan. Kendati begitu, beliau tidak tahu dengan cara apa menyelesaikan masalah itu.
"Jelas bukan agama & senjata buat menyelesaikan masalah ini, tetapi cita-cita," tegasnya.
"Suriah itu sudah mempunyai peradaban berumur 10.000 thn. Mereka bakal bersi teguh."
"Semenjak berada di angkasa luar yang jauh, bumi kelihatan mungil, & dalam hatiku saya merasa dapat menciptakan sesuatu yg akbar bagi dunia," terangnya. "Namun, saya tahu, itu seluruhnya tidak ingin enteng."
Sumber artikel : http://news.liputan6.com/read/2450118/kisah-astronot-suriah-dari-pahlawan-nasional-jadi-pengungsi?p=4
Astronot Suriah, Yang Dulunya Pahlawan Nasional Sekarang Hanya Menjadi Seorang Pengungsi
4/
5
Oleh
Unknown